Kamis, 19 November 2015

MAKANAN TRADISIONAL KHAS ACEH

1. Mie Aceh
Mie Aceh, satu jenis kuliner yang menggoda dari Aceh, dapat dicicipi dengan dua cara, yakni di goreng atau direbus alias menggunakan kuah. Untuk rasa bisa memilih sendiri, apakah ingin pedas atau tidak. Sebagai variasi bisa meggunakan kepiting, daging atau seafood. Variasi inilah yang nanti menentukan nama mienya.















2.Kuah Sie Itek
Masakan Itik atau Bebek sangat banyak ragam dan macamnya di Nusantara. Tapi yang ini jelas beda karena masakan bebek ini punya resep sendiri dari Aceh. Gule itek dari Aceh yang paling terkenal dating dari Bireun di daerah ini bumbunya sangat terasa.














3.Ayam Tangkap
Ayam tangkap merupakan makanan khas Aceh Besar, terbuat dari ayam yang di goreng dengan cabe hijau dan daun Teumuru atau Salam Koja atau Daun Kari (orang Aceh menyebutnya Teumuru sementara 2 nama lainnya saya dapat dari. Rasanya memang seperti ayam goreng biasa ditambahi aroma daun teumuru dan cabai hijau sehingga mempunyai sensasi rasa tersendiri. Ayamnya dipotong kecil-kecil sehingga tersembunyi dibalik tumpukan daun teumuru dan cabai hijau goreng serta taburan bawang goreng di atasnya, mungkin karena tersembunyi itulah maka dinamakan ayam tangkap




















SENJATA TRADISIONAL ACEH

1. Senjata Tradisional Aceh - Rencong

Rencong adalah senjata tradisional milik masyarakat Aceh yang merupakan simbol identitas diri, keberanian dan ketangguhan suku aceh. Rencong merupakan senjata tradisional yang mulai dipakai pada zaman kesultanan Aceh, yaitu sejak pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah (Sultan Pertama Aceh). Rencong biasanya terbuat dari emas dan sarungnya terbuat dari gading. Sedangkan rencong yang digunakan oleh masyarakat biasa terbuat dari kuningan atau besi putih, sedangkan sarungnya terbuat dari kayu atau tanduk kerbau.









2. Senjata Tradisional Aceh - Siwah 

Siwah adalah senjata tajam sejenis dengan rencong yang juga merupakan senjata untuk menyerang. Bentuknya hampir sama dengan rencong, tetapi siwah ukurannya (baik besar maupun panjang) melebihi dari rencong.siwah harganya mahal, amun demikian untuk siwah yang telah diberikan hiasan emas dan permata pada sarung dan gagangnya lebih berfungsi sebagai perhiasan dari pada sebagai senjata.

3. Senjata Tradisional Aceh - Peudeung.

Peudeung dalam bahasa Aceh berarti pedang. Peudeung sebagai senjata tradisional Aceh digunakan sebagai senjata untuk menyerang. Jika rencong digunakan untuk menikam, maka pedang digunakan beriringan dengan itu, yaitu sebagai senjata untuk mentetak atau mencincang. Senjata Tradisional Aceh ini memiliki macam-macam bentuk gagang yang dibedakan menjadi :
  • Peudeung Tumpang Jingki (Gagang pedang yang menyerupai mulut terbuka)
  • Peudeung Ulee Meu-apet, pada gagangnya terdapat apet atau penahan untuk tidak mudah terlepas 
  • Peudeueng Ulee Tapak Guda, gagangnya menyerupai telapak kaki kuda.

PAKAIAN ADAT ACEH



Kebudayaan Provinsi aceh sangat dipengaruhi oleh islam berikut penjelasan tentang Pakaian adat provinsi aceh BAJU ADAT TRADISIONAL PRIA ACEH :

Pria memakai BAJE MEUKASAH atau baju jas leher tertutup. Ada sulaman keemasan menghiasi krah baju. Jas ini dilengkapi celana panjang yang disebut CEKAK MUSANG. Kain sarung (IJA LAMGUGAP) dilipat di pinggang berkesan gagah. Kain sarung ini terbuat dari sutra yang disongket. Sebilah rencong atau SIWAH berkepala emas / perak dan berhiaskan permata diselipkan di ikat pinggang. Bagian kepala ditutupi kopiah yang populer disebut MAKUTUP. Tutup kepala ini dililit oleh TANGKULOK atau TOMPOK dari emas. TANGKULOK ini terbuat dari kain tenunan.

TOMPOK ialah hiasan bintang persegi 8, bertingkat, dan terbuat dari logam mulia BAJU ADAT WANITA ACEH :
Wanita mengenakan baju kurung berlengan panjang hingga sepinggul. Krah bajunya sangat unik menyerupai krah baju khas china. Celana cekak musang dan sarung (IJA PINGGANG) bercorak yang dilipat sampai lutut. Corak pada sarung ini bersulam emas. Perhiasan yang dipakai : kalung disebut KULA. Ada pula hiasan lain seperti : Gelang tangan, Gelang kaki, Anting, dan ikat pinggang (PENDING) berwarna emas. Bagian rembut ditarik ke atas membentuk sanggul kecil dengan hiasan kecil bercorak bunga. Pada jaman dulu pelapisan terhadap status sosial yang terdapat di masyarakat Aceh, khususnya daerah Aceh Barat telah menyebabkan baju adat Aceh Barat tampil dalam beragam variasi diantaranya adalah pakaian :
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya














2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama










3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai

RUMAH ADAT ACEH

RUMOH ACEH
Rumah tradisonal suku Aceh dinamakan Rumoh Aceh. Rumah adat ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur). Atap rumah berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka keluarga.

Kamis, 12 November 2015

TARIAN TRADISIONAL ACEH

Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki Seni tari tradisional yang menarik dan populer, hal ini menunjukkan kreativitas anak bangsa di aceh, meskipun jauh dari ibu kota dan merupakan salah satu wilayah paling ujung yang berbatasan langsung dengan Negara lain.
Aaceh atau dikenal dengan sebutan Nangro Aceh Darusalam, memilki kultur dan seninya yang khas, sehingga hal ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri yang menjadi nilai wisata di aceh. Tarian di aceh ini dapat disajikan sebagai sebuah paket wisata, sebab disini tersedia SDM yang kreatif yang benar-benar memahami dan menggemari kesenian Aceh yang ada. Selain itu juga didukung oleh pemain-pemain seni tari yang penuh didikasi mau belajar dengan sungguh-sungguh untuk keperluan penyajian paket wisata budaya.

Dari berbagai budaya yang ada di aceh, seni tari merupakan salah satu budaya yang sangat populer dari wilayah ini yang mampu mewakili eksisteni seni di nusantara, tidak hanya itu, seni tari dari aceh sering kali dipertunjukkan di berbagai wilayah mancanegara. Seni budaya dimiliki ini menjadi paket-paket yang sangat menarik karena memperlihatkan ke khasannya tersendiri,

Adapaun Seni Tari dari Aceh antara lain sebagai berikut :

1. TariSaman 
Tari Saman diciptakan dan dikembangkan oleh seorang tokoh islam bernama Syeh Saman ,beliau menciptakan syairnya dengan menggunakan bahasa arab dan bahasa aceh dengan iringan gerakan –gerakan tangan dan syair yang dilagukan membuat seuasana menjadi gembira, gerakan tepukan dada,tepukan diatas lutut, mengangkat tangan secara bergantian dengan gerakan dan kecepatan yang serasi menjadi ceri khasnya.




















2. Tari Laweut
Laweut berasal dari kata Seulawet , sanjungan pada Nabi Muhammad S.A.W tari ini di persembahkan oleh delapan orang wanita yang disebut juga seudati iring. Tari ini di pergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan dalam keagamaan pendidikan dan pembangunan.







3. Tari Tarek Pukat
Tari ini merupakan tarian yang diangkat dari kehidupan nelayan pesisir aceh yaitu membuat jarring “pukat” dan menangkap ikan dengan jaring ditengah laut. Suasana menarik pukat dengan harapan mendapat ikan yang banyak dinyatakan dengan semangat kerja keras da riang gembira yang sekali-kali terdengar teriakan senang pawang laut.












4. Tari Cangklak
Tari memgemalisasikan perempuan-perempuan cantik gemulai, energik dan sedikit genit dengan berbagai aksesoris yang dipakai dalam mengelilingi lekuk tubuh anggunnya, serta pelengkap busana yang senantiasa digunakan dan indetik dengan perempuan seperti payung, kipas, sapu tangan, perpaduan gerak dan tarian yang laku di aceh dengan tarian khas melayu dari daerah timur aceh.












5. Tari Rapai Geleng
Rapai adalah jenis tamborin yang biasanya dipakai untuk mengiringi sebuah lagu atau tarian. Permainan Rapai telah dikembangkan dan diiringi dengan lagu-lagu dan berbagai macam lenggak-lenggok yang indah. Ini merupakan dobrakan penampilan sebuah tarian baru yang disebut “Rapai Geleng”. Tarian ini dimainkan oleh 11 sampai 12 orang penari dan setiap mereka memainkan Rapai (tamborin kecil). Sambil bermain Rapai dan menyanyikan lagu, mereka melakukan berbagai gerakan tubuh yaitu tangan, kepala, dan lain-lain. Gerakan para penari hampir sama dengan tarian Saman tetapi menggunakan Rapai. Tarian ini juga sangat dinikmati dan menyenangkan.